INNALILLAHI...Sering Dibully dan Sempat Dimarahi Ayah karena Tak Sekolah, Bocah SD Pilih Gantung Diri 

Kamis, 08 Februari 2018 | 18:53:41 WIB

RIAUSKY.COM - Lantaran sering dibully temannya, bocah SD gantung diri di dapur rumahnya. Kabarnya sebelum dbunuh diri, bocah SD ini juga sempat dimarahi ayahnya.

Murid SDN 1 Imandi, Desa Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) itu gantung diri pada Rabu (7/2) pagi.

Bocah kelas lima SD bernama Nathan Turangan (12) itu ditemukan tergantung di seutas tali di dapur rumahnya sekitar pukul 10.30.

Sang ayah, Jefri Turangan seolah tak percaya melihat anaknya sudah tak bernyawa dalam kondisi tergantung di dapur. Pria yang mengurus sendiri anaknya ini sejak umur satu tahun, baru pulang dari warung membelikan roti dan energen untuk korban.

Seketika itu, Fivi -sapaan Jefri- kaget bukan main melihat anak semata wayangnya tewas di dapur. Tangisnya pecah, dadanya sesak. Fivi yang serasa tak berdaya itu berteriak minta pertolongan dari warga sekitar.

Dalam isak tangis, Fivi memeluk anaknya erat. Dan secepatnya menurunkan tubuh Nathan yang telah kaku itu.

Nathan sempat dibawa ke puskesmas. Namun nyawanya tidak tertolong. Nathan diduga bunuh diri karena depresi akibat sering dibully temannya di sekolah.

“Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya di sekolah sering diejek teman-temannya. Merasa minder. Jadi dia diduga depresi karena dibully sehingga mengakhiri hidupnya,” ucap Kapolsek Dumoga Timur Iptu Nico Tulandi, seperti dikutip Manado Post (Grup Pojoksatu.id), Kamis 8 Februari 2018.

Dimarahi Ayah
Jefri tak bisa berkata-kata kepada keluarga dan rekan yang menghampirinya. Fivi hanya terus menangis dan memeluk anaknya.

Salah seorang saksi Sonny Sondak mengatakan, pagi itu Fivi sempat memarahi anaknya karena sudah tiga hari tak ke sekolah.

Dengan maksud ingin membujuk, Fivi pun ke warung untuk membelikan roti dan minuman untuk Nathan. “Pas sampai di rumah, Nathan sudah gantung diri,” ungkapnya terbata-bata.

Dijelaskannya, saat itu tubuh Nathan masih hangat. Tubuhnya belum mengeras. Saat tiba di rumah sakit, tim medis mengatakan Nathan belum lama meninggal.

Fivi dan Nathan hanya tinggal berdua di rumah itu. Nathan sejak umur satu tahun sudah ditinggalkan ibunya. Selama itu pula, Fivi mengurus sendiri anaknya itu. Fivi kesehariannya bekerja sebagai penambal ban. (*)

Terkini